TEMPO.CO, Jalarta - Sejak resmi dipasarkan pada bulan Agustus 2016, Toyota Calya sudah membukukan penjualan sebanyak 214.977 unit hingga Agustus 2019. Calya tipe G manual menjadi primadona dengan komposisi penjualan lebih dari 50 persen.
"Paling laris itu tipe G-manual, lebih dari 50 persen,"kata Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, Anton Jimmi di sela-sela peluncuran Calya terbaru di Jakarta Pusat, Senin, 16 September 2019.
Menurut Anton, mayoritas pembeli retail Toyota Calya selama ini menyukai varian transmisi manual khususnya tipe G. Adapun konsumen Calya yang memilih transmisi matik mayoritas berada di kota-kota besar.
"Kebanyakan customer retail itu pilih manual. Kalau di kota-kota besar ada juga yang pilih tipe G matik,"ujarnya.
Sementara itu, untuk Calya terbaru yang diluncurkan hari ini, Senin, 16 September 2019 diharapkan bisa memacu penjualan Toyota di Tanah Air. Calya terbaru ini sekilas memiliki kemiripan dengan Toyota Avanza, khususnya tampilan depan. Adapun harganya, rata-raya naik dari satu juta hingga dua juta. "Mudah-mudahan bisa diterima pasar,"ujar Anton.
Toyota Calya sendiri sudah membuka pemesanan dan pengiriman sejak awal September 2019. Kata Anton, TAM sudah mendistribusikan beberapa unit ke cabang-cabang dan sudah siap dipesan.
"Foto yang berkeliaran itu sebenarnya pengiriman kita ke cabang. Jadi kita sudah mulai pengiriman, apalagi sekarang di beberapa cabang (dealer) kita sudah kehabisan model lama,"ujarnya.
Toyota Calya terbaru dijual dalam empat varian yakni tipe E Non ABS (M/T), tipe E (M/T), tipe G (M/T), dan tipe G (A/T). Dari empat varian ini, harganya hanya naik sekitar 1-2 jutaan dari model sebelumnya.
Untuk Calya tipe E Non ABS (M/T) dijual Rp 137,4 juta, naik dari harga sebelumnya Rp136 juta dan untuk tipe E (M/T) Rp140,2 juta naik dari harga sebelumnya Rp 138,8 juta. Sementara untuk tipe G M/T dijual Rp 146,4 juta, naik dari harga sebelumnya, Rp 144,4 juta dan untuk tipe G A/T Rp 158,4 juta naik dari harga sebelumnya sebesar Rp 156,4 juta.